Contact Us

Name

Email *

Message *

Belajar Service Sendiri Tv mati Yang Total

Belajar Service Sendiri Tv mati Yang Total

Pada diagram blok televisi berwarna dan hitam putih  pada dasarnya sama,begitu juga dengan fungsinya serta cara kerjanya semua sama.Untuk televisi berwarna hanya ada tambahan bagian warna saja( Blok Crhoma ).Bagian yang lainnya sama persis tak ada bedanya,jadi tidak perlu bingung kalau memperbaiki televisi berwarna. ini sangat penting untuk di ingat sebagai pedoman dalam memahami proses urutan kerja televisi mulai dari tuner sampai menampilkan gambar pada layar sehinggah dalam mereparasi televisi tidak asal asalan tetapi tepat pada sasaran, Kalau kita tidak mengerti urutan bagian dan fungsinya,maka kita akan mengalami kesulitan dalam perbaikan,disini tidak dijelaskan secara mendetail yang penting kita tahu dulu fungsi masing-masing bagian. Intinya kita bisa mereparasi televisi berwarna dengan cepat Jika ingin mempelajari teorinya secara mendetail ada banyak
buku petujuknya dijual ditoko buku. Disini yg kita pelajari teori praktisnya saja.

Diagram Blok Tv Warn
Di samping kanan ini adalah contoh Gambar sederhana Blok diagram TV Warna Dan di bawah ini adalah  contoh diagram blok Tv hitam putih.perhatikan dengan seksama cara kerja dan perbedaan dari kedua gambar tersebut.

Diagram blom Tv hitam putih

Berikut ini penjelasan singkat mengenai fungsi dari Blok

Antena.
Berfungsi untuk menangkap sinyal RF dari pemancar televisi.

Tuner.
Berfungsi untuk memilih gelombang pemancar yang akan diterima. Didalam tuner terdapat rangkaian penguat RF,mixer dan osilator.Penguat RF bertugas memilih pemancar yang akan diterima kemudian diberikan ke mixer. Mixer akhirnya menghasilkan frekuensi baru,kemudian difilter menjadi 2 frekuensi saja yang keluar yaitu 38,9 Mhertz dan 33,4 Mhertz .Frekuensi 38,9 Mhertz adalh frekuensi pembawa gambar Frekuensi 33,4 Mhertz adalah frekuensi pembawa suara. Kedua frekuensi tersebut kemudian diteruskan ke penguat video IF.

Video IF.
Berfungsi menguatkan sinyal-sinyal yang diterima dari mixer,kemudin diteruskan ke video detektor.

Video detektor
Berfungsi mendeteksi sinyal gambar dan suara kemudian diteruskan ke video driver.Sinyal pembawa gambar dideteksi hingga keluar sinyal gambar yang frekuensinya 15 Khz-5 Mhz,sinyal pembawa suara dideteksi hingga keluar sinyal pembawa suara baru 5,5 Mhz (FM).

Video driver.
Berfungsi memisahkan sinyal pembawa suara,sinyal gambar dan sinyal sincronisasi. Sinyal gambar diteruskan ke video output. Sinyal suara diteruskan ke sound IF amplifier.Sinyal sinkronisasi diteruskan ke sinkronisasi separator.

Video output.
Berfungsi menguatkan sinyal gambar lalu diteruskan ke katoda tabung.

Sound IF amplifier.
Berfungsi menguatkan sinyal suara kemudian diteruskan ke detektor FM,detektor FM mendeteksi sinyal 5,5 Mhz hingga tinggal frekuensi audio,kemudian ke penguat audio terus ke loudspeaker.Untuk bagian sound IF sampai penguat audio ini seperti penguat amplifier biasa.

Syncronisasi separator.
Berfungsi untuk menyesuaikan gambar yang dipancarkan dari pemancar stasion Televisi.

Osilator vertikal.
berfungsi membangkitkan frekuensi 50 Hz kemudian diteruskan driver vertikal lalu ke output vertikal,selanjutnya ke defleksi vertikal dan defleksi vertikal ini membuka gambar secara vertikal dari atas kebawah.

AFC.
Berfungsi mengoreksi frekuensi horizontal 15,625 Khz dan diteruskan ke osilator horizontal

Gambar tersebut sekedar petunjuk dalam mengenali beberapa bagian Blok area
dengan ciri-ciri komponennya.

Osilator horizontal.
Berfungsi untuk membangkitkan frekuensi 15,625 Khz kemudian diteruskan ke driver horizontal lalu ke output horizontal
selanjutnya ke defleksi horizontal dan defleksi horizontal ini membuka gambar secara horizontal kiri kekanan.


Horizontal output.
Juga membangkitkan tegangan tinggi sekitar 10-20 kv untuk anoda tabungnya.Dalam mereparasi televisi,apabila mesin televisi perlu dilepas maka buanglah dahulu tegangan yang masih tersisa pada kop flyback dan tabung seperti contoh Walaupun TV sudah mati total tetapi kop flyback dan tabung masih menyimpan tegangan yang cukup besar.


Walaupun tegangan sudah terbuang,jika mau melepas kop flyback maka untuk lebih amannya gunakan tespen.agar tegangan yang
masih tersisa terbuang pada lampu tespen tersebut.

Yang warna putih tsb adalah soket katoda.Anda harus hati-hati sekali bila melepas soketnya,karena apabila tidak benar cara
melepasnya bisa menyebabkan patah atau pecah pada leher tabung.


Langkah-langkah Perbaikan

Pertama,
Buka box tutup belakang.Apabila memperbaiki televisi keadaan mati total seperti ini,lebih baik mesin televisi dilepas saja dari tabungnya. Agar lebih leluasa jika membolak-balik mesin televisi tsb.Disamping itu,akan lebih mudah dalam pengecekan komponen dan pengukuran tegangan.Tabungnya juga aman dari resiko terbentur benda keras yang tidak disengaja
selama reparasi, misalnya obeng, tang atau alat-alat lain.Hati-hati saat melepas mesin semua kabel yang berhubungan dengan tabung harus dilepas dahulu seperti kop flyback (jangan dipegang kopnya sebelum dibuang tegangannya).Dan jangan langsung dilepas,buang dahulu tegangan yang masih tersimpan pada kop flyback,biasanya masih ada.Caranya yaitu dengan menggunakan salah satu kabel multitester kemudian hubungkan colok multi tsb ke ground tabung.dan colok yang lancip diselipkan diantara karet kop flyback.yang menempel pada tabung ( CRT ). ” akan terdengar suara retas dari loncatan arus tegangan yang tebuang .Setelah terbuang kemudian lepas kop tsb dari tabung dengan menggunakan tespen Tujuannya apabila ada sedikit tegangan yang tersisa, maka akan terbuang pada lampu tespen. Setelah kop terlepas,kemudian melepas rangkaian blok RGB yang menancap pada
leher tabung,hati-hati sekali dalam melepas soketnya.

Langkah kedua
Yaitu membersihkan debu-debu yang ada, juga kotoran yang menempel pada jalur-jalur pcb dengan menggunakan kuas kecil dan tiner yang cepat menguap ( Thinner A). Caranya,teteskan tiner pada kuas dan pcb yang akan dibersihkan,lalu gosok dengan kuas sampai bersih dari kotoran. Tujuannya adalah agar solderan yang retak-retak kelihatan dan memudahkan pengecekan atau penyolderan.Selanjutnya adalah melepas dahulu Transistor panel horizontal yang ada pendinginnya umumnya berdekatan dengan trafo flyback ( FBT ).Untuk menghindari kelalaian anda jika mesin televisi hidup.Karena jika mesin televisi hidup,maka flyback akan menyemprotkan tegangan tinggi sebesar 20-25KV.Coba anda bayangkan kalau terkena tegangan sebesar itu.Tetapi jika Transistor panel sudah dilepas maka itu sudah aman hal ini penting diwaspadai mengingat resiko bahaya yang ditimbulkan. Tapi anda jangan lantas takut. “Jadi seorang teknisi yang penting anda berhati-hati dan selalu memperhatikan letak kop flyback setiap kali akan mencoba menghidupkan mesin televis jangan sampai terletak diatas atau dibawah mesin. Kop flyback tsb harus di letakkan jauh sepanjang kabelnya dan menghadap keatas atau dimasukkan dalam gelas saja biar aman. (kondisi ini jika Transistor panel horizontal sudah terpasang, jika belum terpasang tidak apa-apa).

Langkah ketiga.
Adalah mengecek tegangan listrik 220V dan sekringnya.Apabila tegangan 220V normal & sekring normal, maka cek tegangan pada elko 400VDC, jika tidak ada tegangannya maka cek dioda bridge nya atau 4 dioda penyearahnya, mungkin ada yang rusak. Jika diode tersebut Korslet ( short ) biasanya ditandai dengan turunnya MCB pembatas listrik pada meteran rumah.

Langkah empat.
Jika tegangan pada elko 400V sudah ada (tegangannya hanya sekitar 250-300VDC saja,bukan 400VDC persis) kemudian ukur tegangan sekundernya 110-115 VDC.

Langkah kelima.
Apabila tegangan 110VDC tidak ada,maka kita cek satu persatu daerah sekunder power supply saja.Atau anda lakukan penyolderan ulang dahulu pada bagian yang dicurigai,lalu coba hidupkan.Jika belum keluar tegangan B+ 110V,maka lakukan pengecekan komponen satu persatu didaerah sekunder power supply.

Langkah keenam.
Demi keamanan jika kita memperbaiki power supply,biasakan transistor panel horizontal dilepas dahulu,diatas sudah dijelaskan.Hal ini penting untuk menghindari kelalaian, karena kalau power supply sudah hidup,dan osilator sampai output horizontal juga hidup maka flyback akan menyemprotkan tegangan tinggi 20-25KV.Disamping ini adalah contoh transistor horizontal output ( Panel ) yang harus dilepas yaitu D1877.

Langkah ketujuh.
Cabut/sedot dahulu solderan B+ pada kaki flyback yang ada hubungannya dengan elko B+ 160V agar tidak terbebani oleh flyback dalam memperbaiki power supply.Apabila tidak dilepas solderannya juga tidak apa-apa,flyback tidak akan menyemprotkan tegangan selama transistor panel horizontal belum terpasang. Namun hal tersebut penting karena “Untuk mengetahui kaki B+ flyback tsb korslet atau tidak. Jika korslet maka tegangan B+ dari power supply akan mati setelah dihubungkan dengan kaki B+ flyback. dengan begitu kita  mengetahui bahwa flyback dalam keadaan baik atau tidak.

Langkah kedelapan.
Apabila tegangan B+ belum keluar,maka langkah selanjutnya mengukur komponen aktif seperti transistor{Tr},semua diukur satu persatu,jika menemukan ada yang rusak maka gantilah dengan yang baru.

Langkah kesembilan.
Jika B+ power supply belum keluar juga dan semua Transistor normal  maka cek dioda Zener 110V. Dioda Zener tersebut bentuknya besar,seperti dioda 3A.”biasanya zener ini putus, karena dioda ini adalah zener pembatas B+ 110 VDC.

Langkah kesepuluh.
Misalnya B+ belum keluar juga,sementara komponen aktif seperti Transistor,dioda dan semua dalam keadaan normal. Maka pemeriksaan kita lanjutkan pada komponen Resistor{R},biasanya R yang menuju Basis Transistor Panel power supply dari elko 400V putus,nilainya sekitar 100k-150k ada 2 buah,ganti kedua Resistornya. “Nilai pada resistor ada yang ditandai dengan gelang warna ada juga yang langsung tertera dalam cetakan angka.

Langkah kesebelas.
Pada Power supply televisi tidak semua memakai Transistor sebagai Out- put,ada yang memakai STR atau SMR.STR adalah IC {Integrated Circuit} tapi didalamnya juga transistor 2 buah dan ada Resistor ( R ). Jika STR ini rusakmaka R disekitarnya biasa ikut  putus atau nilai hambatannya berubah. kalau kita mengganti STR maka Resistor ( R ) tersebut juga ikut diganti agar kerja STR sempurna.

Gambar di samping merupakan jenis STR yg biasa dipakai pada rangkaian Power Regulator.
pada gambar diatas menunjukkan bagaimana STRS 9 pin dalam keadaan rusak pada
pin STR nya lalu kemudian dicangkok dengan STR dari jenis standar 3 Pin. Cara ini tidak populer tetapi dapat mengurangi biaya.

Jika televisi dihidupkan tapi pembatas listrik langsung mati atau jeglek maka power supply pasti rusak bagian primernya.“Ada 4 komponen faktor penyebab panel regulator Short (korslet) antara lain Transistor, STR, dioda bridge dan bisa juga kapasitor milar 250V atau Elko 400V.

Langkah Duabelas  Jika tegangan sekunder sudah ada,kemudian ukur dan atur trimpot B+,tegangan rata-rata 110-115 Vdc.Dan ukur juga tegangan keluaran B+ yang lain sesuai standard.

Catatan penting
Syarat agar mesin televisi bisa hidup harus ada tegangan power supply,Osilatorhorizontal, Driver horizontal, Output horizontal, B+vertikal dan Output Vertical,lalu tegangan Heater,  tegangan screen(G2), teg video output dan tegangan RGB.Diantara bagian-bagian tersebut peran paling penting adalah bagian power supply dan Horizontal, kedua bagian ini harus bekerja dulu baru kemudian yang lainnya.Berapa saja tegangan diantara bagian-bagian tsb,berikut ini penjelasannya :

-power supply : 110V-115Vdc
-osilator horizontal : 8-12Vdc {Teg untuk IC osc}
-driver horizontal : 50Vdc {pada kaki collector Tr driver horz}
-output horizontal (H-Out) : 0,2Vdc {dari IC osc ke Basis Tr driver Ho}
-Basis TR output horizontal : 0,5 VAC
-IC vertical : 24Vdc {teg B+ IC vertikal tsb}
-output vertical : 12V-16Vdc {dari IC vert menuju defleksi vert}
-heater : 6VAC
-screen (G2) : 250V-500Vdc
-RGB {katoda} : 90V-125Vdc
-video output : 180Vdc {dari flyback}
-program : 5Vdc {teg B+ untuk IC program}

Jika tegangan dari power supply semua normal,berarti sudah bisa menghidupkan bagian horizontal yang dimulai dari osilator,driver ke output horizontal lalu ke bagian yang lain kemudian kita sesuaikan tegangannya spt data di atas.Untuk praktisnya langsung saja ukur tegangan basis pada Transistor output horizontal ( dari trafo IT yg menuju basis TR horizontal out) harus ada sekitar 0,5VAC,kecil memang tapi wajib ada. Kalau tegangan basis ini sudah ada berarti mesin tsb sudah hidup.Jika tegangan dari trafo IT yang menuju Basis TR horizontal out tidak ada,maka mesin televisi tidak akan bekerja disini di butuhkan pengecekan tegangan yang dimulai dari osilator sampai output horizontal.Kalau tegangannya sudah ada berarti mesin TV ini sudah bisa hidup selanjutnya tinggal memasang transistor output horizontal yang dilepas tadi, tetapi ukur dulu Transistor tersebut bagus atau tidaknya setelah itu baru kita pasang kembali pada tempatnya dan mesin TV siap untuk kita coba….

Catatan Tambahan

IC osilator adalah bagian penting yang sering di cek oleh para bengkel TV.diantaranya  pada kaki pin V-Out, H-Out, H-Vcc, RGB Out,Chroma dan Vcc. Karena pin-pin tsb memiliki peran yang penting pada IC osilator. kita harus tahu betul fungsi dan besaran tegangan pada bagian tsb.disini kita membutuhkan sebuah skema. Bila kita  ingin lebih jelas lagi mempelajari perbaikan Televisi, maka
milikilah beberapa Skema dan buku tehnik reparasi yang banyak dijual, Carilah dari jenis penulis dan penerbit yang berkualitas Sekarang kita sudah mengerti sedikit tentang Blok diagram dan memperbaiki Televisi tinggal bagaimana kita mengembangkan dan berani untuk memulainya



Berikut ini adalah data-data flybeck


FSV 14A001 (Samsung)
FSV 20A001
FCK 14A033
FCV 20A001
16,5V_NC_H_46V_185V_GROUND_NC_ABL_B+125V_COL

154-064P (Goldstar)
154-177B
FCK 14B047 (Akari)
COL_185V_B+_GROUND_16V_24V_40V_ABL_H_AFC

154-064G (Goldstar)
154-177E
COL_180V_92V_125VBOOST_24V_12V_GROUND_ABL_H_AFC

FCM 14A025 (Samsung, Blaupunkt)
FCM 1411L01
16,5V_AFC_H_24V_180V_GROUND_B+90V_ABL_125VBOOST_COL

DCF 1577 (Daewoo, Mitsuba)
DCF 2077
FSA 16012M
COL_B+_AFC_125VBOOST_16,5V_ABL_24V_GROUND_180V_H


FTK 14B011 (Aiwa)
COL_B+_25V_GROUND_180V_H_ABL_GROUND_AFC_15V

FCK 1411E10A (Etron)
190V_COL_NC_B+_NC_24V_ABL_GROUND_15V_H

JF 0208-0208C (Solitron)
COL_B+_GROUND_185V_H_ABL_GROUND_15V_AFC_24V

JF 0208-0210B (Sansui)
JF 0501-0501
COL_B+_180V_14V_24V_H_GROUND_ABL_AFC_NC

FCM 14B014N (Polytron, Digitec)
FCM 20B061N
JF 0601-19577
COL_B+_GROUND_200V_NC_H_NC_ABL+12v_-12v

JF 0501-1206 (Sansui)
COL_B+_180V_16V_25V_H_GROUND_ABL_AFC_NC

L40B17100 (Sanyo)
COL_B+_NC_180V_AFC_GROUND_ABL_NC_H_GROUND

L40B09000 (Sanyo)
COL_B+_NC_AFC_GROUND_H_ABL_16V_NC_180V

L40B05500 (Sanyo)
COL_B+_NC_AFC_GROUND_H_GROUND_NC_NC_ABL

L40B09001 (Sanyo)
COL_B+_NC_AFC_GROUND_H_ABL_NC_NC_180V

6174Z-6040C (LG)
BSC 23-N0107
COL_185V_B+_GROUND_-14V_+14V_GROUND_ABL_H_AFC

BSC 24-08B (Tv China)
BSC 24-01N362
BSC 25-4803
BSC 25-N1616
BSC 25-0106
COL_B+_NC_AFC_GROUND_H_ABL_NC

BSC 25-T1010A (Tv China)
BSC 24-01N4014K
BSC 25-09N21A
BSC 25-09N20E
TEP_COL_TEP_B+_TEP_TEP_GROUND_H_ABL_180V

BSC 60HZ (Changhong)
COL_B+_190V_GROUND_11V_16V_45V_ABL_H_AFC

BSC 24-2231HC (Panda)
COL_B+_46V_16V_GROUND_AFC_ABL_H_180V_NC

BSC 65A (Changhong)
COL_B+_190V_GROUND_NC_NC_14,5V_ABL_H_AFC

TFB 4067BD (Toshiba)
TFB 4125CH
TFB 4122HY/ES/CS/DY
BSC 23-N0102
COL_B+_185V_GROUND_NC_24V_12V_ABL_H_AFC

FCK 14A028 (Fuji Electric)
NC_B+_14V_24V_H_GROUND_ABL_180V_B+_COL

154-189C (Fuji Electric)
154-277C
FCM 20B027
COL_B+_180V_14V_22V_H_GROUND_ABL_AFC_NC

FUY 20C009 (Akari)
COL_180V_B+_GROUND_NC_24V_NC_ABL_H_AFC

FCK 14A006 (Digitec, Polytron, OK)
FCM 2015HE
FCM 14A032
KFS 60844A
NC_NC_GROUND_185V_15V_H_24V_ABL_B+_COL_

154-138K (Etron)
154-182H
190V_NC_COL_AFC_B+_43V_ABL_GROUND_12V_H

CF 0801 (Fujitec)
COL_B+180V_15V_24V_H_GROUND_ABL_NC_NC

CF 0854 (Fuji Electric, Siera)
CF 0582
COL_B+_GROUND_AFC_185V_H_25V_15V_GROUND_ABL

FSA 28027M (Fuji Electric)
COL_NC_NC_123V_12V_ABL_25V_GROUND_185V_H

BSC 24-01N4009A (Tv China)
COL_NC_B+_GROUND_NC_TEP_NC_ABL_H_AFC

BSC 22-2314H (Fujitec)
COL_B+_180V_15V_24V_AFC_GROUND_ABL_NC_NC

BSC 22-01N40J (Tv China)
COL_180V_115V_GROUND_22V_16V_ABL_H_NC_NC

F 0193 PEN1-SA (Sharp)
F 0194 PEN1-SA
COL_B+_GROUND_42V_12V_AFC_185V_GROUND_H_ABL
(cat: teg 12v pada FBT F0194= 16V)


154 - 132A
154 - 132C
C _ 40v _ 16,5 _ Heater _ Gnd _ B+ _ 180v _ Gnd _ Abl _40v

154 189H
154 277C
FCM 20B027
C _ B+ _ 180v _ 16v _ 24v _ Heater _ Gnd _ Abl _ Afc _ Nc

8-598-858--00
8-598-811
C _ B+135v _ 200v _ Heater _ Gnd _ -16,5(vertkl) _ Gnd(vertkl) _ +16,5(vertkl) _ Nc _ Abl

BSC 22-01-06
BSC 25-48
BSC 25-4803
BSC 24-01N362
C _ B+ _ Nc _ afc _ gnd _ Heater _abl _ nc

BSC 24-01N4014K
BSC 25-T1010A
BSC 25-09N21A
BSC 25-05N2110A
BSC 25-09N20E
Tep _ C _ Tep _ B+ _ Tep _ Tep _ gnd _ Heater _ abl _ 180v

BSC 65A
C _ B+ _ 190v _ Gnd _ Nc _ Nc _ 14,5v _ Abl _ Heater _ Afc

DCF 2217J
C _ B+ _ afc _ boost-up _ 16,5 _ 24 _ abl _ gnd _ 200v _ heater

F 0101KM-SA
F 0141 PE-M
C _ B+ _ Gnd _ 24v _ 16v _ Afc _ 180v _ Gnd _ Heater _ Abl

FCK 14A006
FCM 2015HE
FCM 14A032
C _ B+ _ Abl _ 24v _ Heater _ 16v _ 180v _ Gnd _ Nc _ Abl

FCK 1411 L 01
FCM 14A025
C _ Boost-up _ Abl _ B+ _ Gnd _ 180v _ 24V _ Heater _ Afc _ 16,5v

FCG 2045 BL
Afc - 16,5v _ Heater _ Boost-up _ B+83v _ Gnd _ Nc _ C _ Abl _ 175v _ 24v

FCM-20B061N (polytron)
C_B+_gnd_185_nc_Ht_Nc_abl_+12_-12

FSA 16012M
DCF 2077A
DCF 1577
FSA 16012M
C - B+ - Afc _ Boost-up _ 16,5 _ Abl _ 25v _ Gnd _ 185v _Heater

FUY-20C009 (akari)
C_180_B+_gnd_nc_24_nc_abl_Ht_afc

FSV - 20A001
FCK - 14A033
FSV - 14A001
C _ B+125v _ Abl _ Nc _ Gnd _ 185 _ 46 _ Heater _ Nc _ 16,5

FTK-14A004P (samsung)
C_B+125v_ABL_ Nc_ Gnd_ 180v_24v_Ht_afc_16,5

JF 0501-1206
C _ B+ _ 180v _ 16v _ 25v _ Heater _ Gnd _ Abl _ Afc _ Nc

JF0601-19577 (polytron)
C_B+_gnd_200v_nc_Ht_nc_abl_+12_-12

MC - FBC-015
LCE CF0854
C _ B+ _ Gnd _ Afc _ 185 _ Heater _ 25 _ 15 _ Gnd _ Abl



TFB 4125 DY (tosiba)
TFB 4125 HY
C _ B+ _ 180 _ Gnd _ Nc _ 26v _ 12v _ Abl _ Heater _ Afc

K 148 TC
C - 180v _ B+ - Gnd _ Afc _ 16v _ Abl _ Heater _ Nc _ Nc
154-064P Goldstar
154-177B
FCK-14B047
C _ 180v _ B+ _ Gnd _ 16v _ 24v _ 40v _ Abl _ Heater _ Afc

F 0101KM-SA
F 0141 PE-M
C _ B+ _ Gnd _ 24v _ 16v _ Afc _ 180v _ Gnd _ Heater _ Abl

K 148 TC
C - 180v _ B+ - Gnd _ Afc _ 16v _ Abl _ Heater _ Nc _ Nc

FCG 2045 BL
Afc - 16,5v _ Heater _ Boost-up _ B+83v _ Gnd _ Nc _ C _ Abl _ 175v _ 24v

FSA 16012M
DCF 2077A
DCF 1577
FSA 16012M
C - B+ - Afc _ Boost-up _ 16,5 _ Abl _ 25v _ Gnd _ 185v _Heater


JF 0501-1206 sansui
C _ B+ _ 180v _ 16v _ 25v _ Heater _ Gnd _ Abl _ Afc _ Nc

JF0601-19577 (polytron)
C_B+_gnd_200v_nc_Ht_nc_abl_+12_-12

FCK 14A006 digitec, polytron
FCM 2015HE
FCM 14A032
C _ B+ _ Abl _ 24v _ Heater _ 16v _ 180v _ Gnd _ Nc _ Abl

FCM-20B061N (polytron)
c_B+_gnd_185_nc_Ht_Nc_abl_+12_-12

FUY-20C009 (akari)
C_180_B+_gnd_nc_24_nc_abl_Ht_afc

BSC 65A changhong
C _ B+ _ 190v _ Gnd _ Nc _ Nc _ 14,5v _ Abl _ Heater _ Afc

154 - 132A intel
154 - 132C
C _ 40v _ 16,5 _ Heater _ Gnd _ B+ _ 180v _ Gnd _ Abl _40v

FCK 1411 L 01
FCM 14A025
C _ Boost-up _ Abl _ B+ _ Gnd _ 180v _ 24V _ Heater _ Afc _ 16,5v

154 189H
154 277C
FCM 20B027
C _ B+ _ 180v _ 16v _ 24v _ Heater _ Gnd _ Abl _ Afc _ Nc

MC - FBC-015
LCE CF0854
C _ B+ _ Gnd _ Afc _ 185 _ Heater _ 25 _ 15 _ Gnd _ Abl

FSV - 20A001 samsung
FCK - 14A033
FSV - 14A001
C _ B+125v _ Abl _ Nc _ Gnd _ 185 _ 46 _ Heater _ Nc _ 16,5

FTK-14A004P (samsung)
C_B+125v_ABL_ Nc_ Gnd_ 180v_24v_Ht_afc_16,5

8-598-858--00 sony KV-PG21P70
8-598-811
C _ B+135v _ 200v _ Heater _ Gnd _ -16,5(vertkl) _ Gnd(vertkl) _ +16,5(vertkl) _ Nc _ Abl

8-598-960-00 sony KV-G21P1
C_b+115V_200V_ht_ gnd_-13v_gnd_+15v_nc_abl

TFB 4125 DY (thosiba)
TFB 4125 HY
C _ B+ _ 180 _ Gnd _ Nc _ 26v _ 12v _ Abl _ Heater _ Afc

BSC 22-01-06
BSC 25-48
BSC 25-4803
BSC 24-01N362
C _ B+ _ Nc _ afc _ gnd _ Heater _abl _ nc

BSC 24-01N4014K tv china
BSC 25-T1010A
BSC 25-09N21A
BSC 25-05N2110A
BSC 25-09N20E
Tep _ C _ Tep _ B+ _ Tep _ Tep _ gnd _ Heater _ abl _ 180v

BSC25-2678S konka K2169TC
C_200v_B+_ gnd_afc_16v_abl_ht_nc_nc

JY0301-0206 tv china 29
C_B+_nc_afc_gnd_HT_abl_tep_tep_tep

DCF 2217J
C _ B+ _ afc _ boost-up _ 16,5 _ 24 _ abl _ gnd _ 200v _ heater



Semoga dapat bermanfaat ....!



No comments:

Post a Comment

Back To Top